Benci jadi suka. Mungkin itu kalimat yang pas untuk saya. Tiga tahun pertama tinggal di Jawa Timur tidak membuat saya ingin mencicipi makanan itu. "Ini sedap, gurih, bla..bla... dan pujian lain akan kelezatan makanan itu, tidak pernah membuat saya tertarik. Buat saya, rujak cingur yang diurap dengan petis hitam terkesan jorok. Tetapi, siapa sangka, belakangan saya selalu merencanakan rujak cingur menjadi makanan pertama yang saya cari bila berkunjung ke kota Pahlawan. Asam, gurih, manis dan segar jadi satu. Begitu kesan pertama yang saya dapat ketika kali pertama makan rujak cingur. Di mana rasa jorok yang saya stempelkan pada makanan dengan aneka irisan buah dan sayur itu? Saat itu, saya hamil anak pertama. Entah mengapa yang teringat di pikiran selalu rujak cingur. Setiap kali melewati penjual rujak cingur, air liur saya menetes. Antara malu meminta pada suami dan perkataan saya sebelumnya. Hingga hari itu. "Pokoknya harus dapat!" Sore sudah datang ketika ...