MENULIS ITU...
Jujur, saya belum tahu apa itu menulis, bagaimana dan untuk apa. Saya juga tidak tahu persis sejak kapan suka mencoret-coret. Yang saya ingat, beberapa lembar terakhir buku tulis untuk sekolah selalu berisi tulisan-tulisan absurb saya. Tidak banyak jenis tulisan yang saya goreskan. Hanya mencurahkan apa yang saya rasakan lewat puisi. Entah perasaan sedih, senang bahkan perasaan yang saya sendiri tidak tahu bagaimana mendiskripsikannya.
Meski sebatas menulis di buku, saya mendapat angin ketika masuk Sekolah Menengah Pertama. Mading, Majalah dinding menjadi tempat pertama mempublikasikan puisi dengan judul "Anunya Kamu". Sayang, puisi itu kena cekal dan harus dibredel. Tapi, itu tidak membuat jera dan tetap menulis puisi ala-ala😁

😄😊
BalasHapusSalam, Mbak🥰
HapusPenasaran dengan puisi yang kena bredel itu. Kenapa ngak dimasukkan dalam tulisan ini? Sebagai bukti, aku memang biasa dan pernah menulis khusus, bukan hanya suka-suka.
BalasHapusSudah tidak punya bekasnya, Mbak. Karena zaman masih SMP. Sebenarnya hanya berkisah jatuh cinta pada senyum seseorang. Tapi nggak tahu kenapa dibredel dan saya dipanggil ke BP saat itu🤭.
Hapus