RASA

 Rumput jepang diselingi teki di halaman depan terlihat tunasnya

Menyembul disela-sela bebatuan tlasah

Aku ingat

Rumput itu kutanam dua puluh sembilan tahun lalu

Saat mataku iri menatap segar hijaunya

Usiaku belum belasan

Belum tahu makna senyum yang kau lempar kala itu

Kala sepasang prenjak melompat riang dari ranting ke ranting pohon mangga

Sesekali mereka saling sapa

Senja keemasan

Ketika kemudian kusadari

Aku punya rasa yang sama

Tapi tidak padamu

Aku menyebutnya

Tuan


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DI MANA

Merindu si Hitam

PULANGLAH, KA